Home » » Bentuk Karakter Anak Sejak Dini

Bentuk Karakter Anak Sejak Dini

cara membentuk karakter anak sejak dini
Karakter manusia dewasa biasanya tidak jauh dari kebiasaanya saat dia kecil. Jadi kalau kita ingin membuat karakter anak kita baik dikemudian hari saat dia dewasa, maka kita harus mampu membentuk karakter anak sejak usia dini.
Seandainya sejak kecil anak kita sudah tebiasa dengan hal yang baik maka niscaya dia akan berkepribadian baik pula saat dewasa kelak.

Karakter dapat terbentu dari kebiasaan hidup, jika yang membentuk karakter dapat menempanya dengan bak maka kemungkinan besar akan terbentuk karakter yang baik.

Memang tidak mudah menanamkan kebiasaan baik serta member pemahaman untuk meninggalkan hal yang buruk kepada anak kita, apalagi kalau usianya masih sangat kecil.
Tapi yang jadi pertanyaannya adalah

Kalau tidak kita bentuk karakternya sejak kacil mau kapan lagi ?
Kalau tidak kita yang membentuk karakternya siapa lagi ?

Sobat netter…
Pada kesempatan ini saya akan memberikan beberapa tips untuk membentuk karakter anak sejak usia dini

Hal yang dapat kita lakukan untuk membentuk karakter anak diantaranya adalah sebagai berikut :

Jangan tunjukan ketidak mampuan kita

Dalam hal ini bukanlah dalam segi materi atau kekayaan. Tapi dalam hal lain yang sifatnya sebuah pekerjaan. Misalnya ketika sang anak sedang belajar mengaji di madrasah dan sepulangnya dia mangatakan kalau dia habis mempelajari sesuatu hal, misalnya belajar membaca Al-Quran, kaetika dia menceritakan hal tersebut jangan kita tanggapi dengan ketidak mampuan kita dengan mengatakan
“ ya baik itu karena ayah dan bunda malah gak bisa membaca Al-Quran “
Jika seorang anak mendengar hal tersebut justru akan menimbulkan pemikiran yang lain. Disuatu sisi hal tersebut bisa membuatnya bangga karena mampu melakukan hal yang orang tuanya saja tidak bisa melakukannya.
Tapi disisi lain akan membentuk karakter anak yang kurang baik, karena bisa saja si anak akan berfikir kenapa ayah bunda tidak bisa sedangkan dia saja mampu melakukannya ?
Berarti apa yang kedua orang tuanya lakukan dulu tidak pernah mengaji, hal tersebut akan dijadikan senjata yang ampuh oleh sang anak ketika suatu saat dia tidak mau melakukan hal tersebut lagi. Jangan menyepelekan kemampuan psikologis anak dan cara berfikir dalam menyikapi sebuah masalah.

Hal itu bisa terjadi karena pada saat anak sedang berkembang, pertumbuhan intelektualnya sangat tinggi jadi jangan sampai kita mengabaikan hal tersebut. Ada kalanya sang anak mampu membuat ide yang justru ide tersebut tidak pernah kepikiran oleh kita. Kalau gak harus berbohong dan pura-pura bisa, tapi sebagai orang tua kita harus mampu menjadi contoh yangbaik bagi sang anak. Hal itu dapat kita lakukan denan cara mempelajari apa yang sedang anak kita pelajari. Jadi kita dan anak kita sama-sama belajar.

Contoh :
Saya pernah berfoto bareng suami dengan menggunakan kamera dan menggunakan fitur self timer, jadi kaera bisa mengambil gambar dengan sendirinya saat diletakkan di atas meja. Sementara suami saya tidak menyadari kalau kami sedang berfoto berdua. Tapi dia pernah lihat foto itu di kemudian hari. Ketika pada suatu hari anak saya yang berumur 5 tahun sedang melihat-lihat foto di kamera tersebut dan menemukan foto saya dengan suami. Tanpa disangka dia menanyakan kepada ayahnya siapa yang mengambil foto tersebut. Sontak saja ayahnya terkejut dan dia bilang kok kamu bisa kepikiran sejauh itu, ayah aja gak pernah kepikiran siapa yang ngambil gambar tersebut.
Dalam mkasus ini jelas bahwa kemampuan berfikir dan imajinasi anak sangat tinggi dari yang kita duga.

Jangan membiasakan memberikan ancaman

Jika dalam lingkungan keluarga sering melakukan hal yang negatif maka akan membekas dengan jelas pada karakter anak. Jika orang tuanya sering membentak anaknya maka sang anak gak akan segan-segan membentak orang lain juga. Hal ini disebabkan karena sanga anak menganggap hal tersebut adalah lumrah karena sering dilakukan oleh kedua orang tuanya.
Jika terlibat pertengkarang dengan sikecil usahakan jangan memberikan ancaman kalau dia tidak mau menuruti keinginan kita. Karena akanmemberikan dampak anak suka mengancam juga kepada orang lain.

Tanamkan kebiasaan baik kepada anak

Untuk dapat menanamkan kebiasaan baik terhadap anak tidak harus bersifat protokoler dan memaksa, lakukanlah dengan cara yang menarik buat sang anak. Misalnya ketika kita akan menanamkan kebiasaan berdoa sebelum makan kepada anak, jangan lantas kita mengatakan jangan makan dulu kalau sebelum berdoa. Biasanya anak akan lebih senang melakukannya ketika dia tidak merasa tertekan. Coba dengan cara yang sedikit unik seperti kita bilang
“ wah mama lupa belum berdoa dulu, kamu udah berdoa belum sebelum makan ? “
Lantas kita berdoa bersama sekaligus mengajarkan doa sebelum makan kepada anak kita.

Koreksi apa yang dia lakukan diluar sana

Dalam hal ini kita jangan menjadi seorang detektif yang memberondong anak kita dengan berbagai pertanyaan. Lakukanlah dengan cara yang ringan. Misalnya dengan cara meminta anak untuk bercerita tentang kejadian saat bermain dengan temannya.
“Cerita dong apa saja yang dilakukan kamu saat bermain tadi, mama pengen tahu deh…” sepertinya kalimat itu cukup baik untuk sekedar mengoreksi semua kejadian yang telah dialami oleh anak kita. Biasanya anak akan senang untuk menceritakan semua yang dialaminya. Buat kita seolah sangat tertarik dengan apa yang diungkapkannya.
Jika kita mendapati hal yang dirasa kurang baik dalam ceritanya, berilah pemahaman kalau hal yang telah dia lakkan itu tidak baik dan bisa merugikan dirinya atau orang lain.

Sobat netter…..

Rupanya cukup sekian dulu yang bisa saya persembhakan pada kesempatan ini, semoga bisa bermanfaat. Terima kasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di tips-tips berikutnya.
Share this article :

Post a Comment

Komentar anda adalah motifasi saya
Mohon kerja samanya untuk tidak pasang link aktif pada komentar

 
Copyright © 2014. SEKILAS INFO - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Proudly powered by Blogger