Disaat anak kita memuncak kemarahannya tidak jarang mereka melakukan hal-hal yang sangat menjengkelkan. Tapi hal itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan pelampiasan kemarahannya dengan hal-hal yang membahayakan dirinya atau orang lain.
Bisa saja sang anak suka melempar benda-benda disekitarnya atau memukul orang lain dan juga berbagai tindakan lain yang berbahaya. Sebagai orang tua tentu kita tidak ingin sesuatu hal yang tidak di inginkan terjadi kepada anak kita.
Bukanlah hal yang tepat jika kemarahan sang anak kita lawan dengan kemarahan pula. Kalau hal itu sampai terjadi jangan tersinggung kalau kita disebut orang yang kekanak-kanakan.
Karena merupakan hal bisa dianggap wajar bila seorang anak kecil melampiaskan kemarahan secara membabi buta. Tapi kita sebagai orang yang sudah dewasa dan mempunyai anak tentu saja harus bisa mengontrol emosi.
Sobat netter…..
Diantara anda yang sudah mempunyai anak saya yakin pernah mengalami hal diatas, walaupun kadar kemarahan sang anak tidak akan sama.
Untuk mengatasi hal terseut tentu kita harus menanggapinya dengan cara-cara yang bijak
1. Beri anak rasa damai
Biasanya anak mengalami kemarahan yang luar biasa karena merasa tidak nyaman dengan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu kita sebagai orang tua harus bisa meminimalisir rasa tidak nyaman tersebut.mialnya dengan menerapkan beberapa hal seperti memberikan perhatian yang extra, melaksanakan keinginan anak jika masih dalam batas kewajaran, jangan membiarkan anak sendirian dalam waktu yang lama ( ditinggal kerja sendirian ).
Karena jika kejenuhan sudah muncul dalam benaknya akan dia ungkapkan dalam bentuk kemarahan atau tangisan yang luar biasa.
2. Hindari pertengkaran didepan anak
Trkadang kita sebagai orang tua tidak menyadari bahwa bertengkar didepan anak merupakan hal yang dapat mempengaruhi perkembangan mental. Jika hal tersebut terjadi berulang-ulang, maka sang anak akan menganggap bahwa kemarahan adalah hal yang lumrah dan harus dilakukan. Kalaupun kita tidak tahan untuk memulai pertengkaran dengan suami atau istri, maka carilah tempat yang tidak terlihat atau suara kita tidak sampai terdengar oleh anak kita.
3. Hargai perasaan anak
Sebagai manusia meskipun seorang anak kecil tetap saja ingin dihormati dan dihargai. Jangan sampai kita menganggap bahwa anak kecil tidak perlu kita hargai. Misalnya saja jika kita memerintahkan sesuatu hal, lihatlah dulu apakan kondisi anak kita itu sedang tampak bergairah atau tidak. Kalau seandainya kita sedang melihat gelagat yang kurang baik, misalnya saja anak kita terlihat cemberut saat bermain sendiri jangan sampai kita menyuruhnya melakukan sesuatu yang bisa membuat emosinya meledak.
Sebagai orang tua saya yakin anda sudah paham dengan karakter anak masing-masing.
4. Jaga kedekatan
Kedekatan dan perhatian yang lebih dari orang tuanya dapat menjadikan anak selalu ceria, yang tentu saja dapat meminimalisir kebiasaan marah pada anak kita.
Kalau suatu ketika anak kita meminta untuk disuapi lakukan saja selagi kita bisa. Jangan menganggap itu adalah aib. “ Udah gede kok masih ingin disuapin “ sebaiknya anda hindari kata-kata tersebut. Toh tidak selamanya anak minta disuapin.
Jika anda sudah membiasakan anak tidur terpisah gak ada salahnya kalau sesekali tidur bersama anak kita, sambil memberikan dongeng sebelum tidur.
Hal ini dapat menambah keakraban antara anak dan orang tua
5. Hindari paksaan
Jangan paksa anak kita untuk melakukan sesuatu yang tidak dia sukai. Kalaupun hal tersebut merupakan hal penting yang harus dia lakukan, toh masih banyak cara untuk membujuknya untuk melakukan hal tersebut.
Biasaknya paksaan akan disertai dengan ancaman, yang tentunya hal ini akan mengakibatkan anak suka mengancam juga kelak di kemudian hari.
Oke sobat rupanya cukup sekiam dulu yang bisa saya persembahkan pada kesempatan kali ini, semoga bisa bermanfaat dan
Bisa saja sang anak suka melempar benda-benda disekitarnya atau memukul orang lain dan juga berbagai tindakan lain yang berbahaya. Sebagai orang tua tentu kita tidak ingin sesuatu hal yang tidak di inginkan terjadi kepada anak kita.
Bukanlah hal yang tepat jika kemarahan sang anak kita lawan dengan kemarahan pula. Kalau hal itu sampai terjadi jangan tersinggung kalau kita disebut orang yang kekanak-kanakan.
Karena merupakan hal bisa dianggap wajar bila seorang anak kecil melampiaskan kemarahan secara membabi buta. Tapi kita sebagai orang yang sudah dewasa dan mempunyai anak tentu saja harus bisa mengontrol emosi.
Sobat netter…..
Diantara anda yang sudah mempunyai anak saya yakin pernah mengalami hal diatas, walaupun kadar kemarahan sang anak tidak akan sama.
Untuk mengatasi hal terseut tentu kita harus menanggapinya dengan cara-cara yang bijak
1. Beri anak rasa damai
Biasanya anak mengalami kemarahan yang luar biasa karena merasa tidak nyaman dengan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu kita sebagai orang tua harus bisa meminimalisir rasa tidak nyaman tersebut.mialnya dengan menerapkan beberapa hal seperti memberikan perhatian yang extra, melaksanakan keinginan anak jika masih dalam batas kewajaran, jangan membiarkan anak sendirian dalam waktu yang lama ( ditinggal kerja sendirian ).
Karena jika kejenuhan sudah muncul dalam benaknya akan dia ungkapkan dalam bentuk kemarahan atau tangisan yang luar biasa.
2. Hindari pertengkaran didepan anak
Trkadang kita sebagai orang tua tidak menyadari bahwa bertengkar didepan anak merupakan hal yang dapat mempengaruhi perkembangan mental. Jika hal tersebut terjadi berulang-ulang, maka sang anak akan menganggap bahwa kemarahan adalah hal yang lumrah dan harus dilakukan. Kalaupun kita tidak tahan untuk memulai pertengkaran dengan suami atau istri, maka carilah tempat yang tidak terlihat atau suara kita tidak sampai terdengar oleh anak kita.
3. Hargai perasaan anak
Sebagai manusia meskipun seorang anak kecil tetap saja ingin dihormati dan dihargai. Jangan sampai kita menganggap bahwa anak kecil tidak perlu kita hargai. Misalnya saja jika kita memerintahkan sesuatu hal, lihatlah dulu apakan kondisi anak kita itu sedang tampak bergairah atau tidak. Kalau seandainya kita sedang melihat gelagat yang kurang baik, misalnya saja anak kita terlihat cemberut saat bermain sendiri jangan sampai kita menyuruhnya melakukan sesuatu yang bisa membuat emosinya meledak.
Sebagai orang tua saya yakin anda sudah paham dengan karakter anak masing-masing.
4. Jaga kedekatan
Kedekatan dan perhatian yang lebih dari orang tuanya dapat menjadikan anak selalu ceria, yang tentu saja dapat meminimalisir kebiasaan marah pada anak kita.
Kalau suatu ketika anak kita meminta untuk disuapi lakukan saja selagi kita bisa. Jangan menganggap itu adalah aib. “ Udah gede kok masih ingin disuapin “ sebaiknya anda hindari kata-kata tersebut. Toh tidak selamanya anak minta disuapin.
Jika anda sudah membiasakan anak tidur terpisah gak ada salahnya kalau sesekali tidur bersama anak kita, sambil memberikan dongeng sebelum tidur.
Hal ini dapat menambah keakraban antara anak dan orang tua
5. Hindari paksaan
Jangan paksa anak kita untuk melakukan sesuatu yang tidak dia sukai. Kalaupun hal tersebut merupakan hal penting yang harus dia lakukan, toh masih banyak cara untuk membujuknya untuk melakukan hal tersebut.
Biasaknya paksaan akan disertai dengan ancaman, yang tentunya hal ini akan mengakibatkan anak suka mengancam juga kelak di kemudian hari.
Oke sobat rupanya cukup sekiam dulu yang bisa saya persembahkan pada kesempatan kali ini, semoga bisa bermanfaat dan