Home » » Penyebab Anak Terluka Hati

Penyebab Anak Terluka Hati

penyebab anak terluka hati
Sebagai orang tua terkadang kita merasa sebagai penguasa, segala sesuatu perilaku anak kita dituntut sesuai dengan keinginan kita. Sebagai anak yang penurut dan berbakti tentu saja akan menuruti apa yang diperintahkan atau diatur oleh kedua orang tuanya.
Tapi apakah kita pernah menyadari kalau beberapa sikap kita ada yang membuat hati mereka terluka ?

Pada awal ceritanya kita ingin memberikan yang terbaik untuk anak kita. Tapi jangan salah terkadang tanggapan anak itu lain. Meskipun kita mengnginkan seperti A, tapi banyak kemungkinan anak kita menginginkan seperti B.
Dengan sedikit paksaan kita bisa menguasai segalanya, karena ada sebuah peribahasa dalam bahasa Sunda “ Taktak mah moal bisa ngaluhuran sirah “ yang artinya pundak tidak akan bisa lebih tinggi dari kepala.

Sobat netter…
Perlu kita tahu dan garis bawahi bahwa ada beberapa sikap atau perkataan yang menurut kita baik dan menurut orang lain juga terdengar baik tapi pada kenyataannya justru sebaliknya.

Loh kok bisa…?

Bukannya perkataan kita yang tidak baik terhadap anak, tapi efek dari perkataan kita itu yang sebenarnya bisa membuat perasaan sang anak terluka.
Oke berikut ini adalah beberapa sikap atau perkataan orang tua yang bisa membuat hati anak terluka

1. Anaku emang paling pintar
Mungkin kita pernah mengatakan hal tersebut kepada anak kita. Atau bahkan menjadi kebiasaan yang sudah terjadi sejak lama.
Hindari perkataan tersebut diungkapkan terlalu sering kepada anak kita.
Hal itu bisa membuat anak merasa terbebani, dan selalu berusaha menjadi seorang anak yang didambakan orang tuanya.
Nah efek lanjutannya yang bisa membuat anak terluka hati yaitu ketika sang anak tidak bisa menjadi orang yang pintar seperti ucapan orang tuanya.
Biasanya mereka beranggapan telah menjadi manusia yang gagal dalam mebahagiakan orang tuanya, dan tidak berguna.
Tidak jarang seorang anak yang mengalami kekecewaan yang teramat hebat bisa membuat mereka depresi dan berakhir pada penderitaan panjang

2. Mengalihkan stress dan cari pelampiasan
Pertengkaran dalam keluarga sudah pasti banyak dijumpai. Kalau memang pertengkaran tidak dapat dihindari maka usahakanlah jangan didepan anak kita.
Sikap demikian dapat menyebabkan hati sang anak terluka berat, dan juga bisa jadi ajang pelampiasan kemarahan orang tuanya ( kemarahan yang berantai ).
Contoh hal suami istri bertengkar didepan anaknya, bisa saja suami memarahi istrinya lalu istrinya memarahi anaknya bahkan memberikan kekerasan fisik.
Nah yang dikhawatirkan sang anak akan mencari pelampiasan kekecewaan juga terhadap sesuatu yang ada disekitarnya
Bisa saja dia menyiksa binatang peliharaannya atau bertindak kasar terhadap teman bermainnya.

3. Membandingkan dengan anak lain
Terkadang kita melakkan hal tersebut untuk memberikan motifasi agar anak bisa berubah dan berkembang menjadi seperti apa yang kita harapkan.
“ Tuh lihat si A dia baru usia 4 tahun sudah bisa makan sendiri, kamu aja yang sudah 5 tahun masih mau disuapin “
Hal ini boleh saja dilakukan tapi jangan jadi kebiasaan, karena terkadang anak berfikir bahwa dirinya tidaklah berharga dimata orang tuanya.
Mereka berfikir bahwa anak orang lain lebih baik, dan dirinya bukan apa-apa. Hal itu dapat menimbulkan depresi berat pada anak dan bisa berakibat si anak menjadi berbalik membenci temannya.
Daripada membanding-bandingkan mereka, lebih baik jelaskan bagaimana usaha yang bisa ia lakukan dengan maksimal tanpa harus berkaca pada anak lainnya.

4. Sering memberikan kritik
Sudut pandang manusia dewasa dengan anak-anak sudah pasti berbeda. Kalau kita memberikan kritikan kepada orang dewasa mungkin akan memberikan efek yang baik, tapi kalau terhadap anak kecil justru sebaliknya.
Ada baiknya hati-hati juga dengan yang satu ini. Kritik membangun yang menurut Anda positif bisa saja membuat anak terbebani. Kritik tersebut tidak membangun energi positif atau memotivasi, tetapi justru sebaliknya.
Ketika anak membuat kesalahan, lebih baik sampaikan "apa yang mesti dilakukan untuk memperbaikinya, dan menjadi lebih baik". Cara ini justru akan memberi motivasi ketika mereka diajukan pertanyaan yang memberinya energi positif.

5. Sikap over protektif
Sudah barang tentu kita ingin menjaga sang buah hati agar selalu dalam keadaan yang baik. Tapi sikap penjagaan yang terlalu berlebihan akan memberikan dampak buruk pada perkembangan anak kelak dikemudian hari.
Misalnya ketika kita melihat anak kita menggunakan pisau atau gunting, jangan serta-merta melarang dan membujuknya untuk menyimpannya.

“ Sayang jangan main pisau deh, nanti tangannya terluka “

Ungkapan tersebut terdengar manis dan seolah kita menyayangi anak kita. Tanpa disadari hal itu akan membuat anak kita kecewa dan merasa jadi pecundang dikemudian hari.

Mengapa demikian ?
Karena sejak kecil anak kita tidak pernah menggunakan peralatan tersebut, maka setelah dia dewasa tidak bisa menggunakannya.
Hal itu bisa membuat anak kita jadi bahan ejekan temannya.
Lebih baik kita mengingatkannya agar berhati-hati dalam menggunakan peralatan tersebut, atau kalau kita merasa was-was sebaiknya awasi sang anak ketika melakukannya. Itu akan lebih baik ketimbang kita mengatakan tidak boleh.

Sobat netter….
Itulah beberapa sikap atau ucapan orang tua yang bisa membuat anak terluka hati, meskipun tidak saat itu mereka rasakan semuanya, tapi efek dari sikap tersebut yang justru dikhawatirkan dapat mempengaruhi karakter anak kita.

Oke sobat, rupanya cukup sekian dulu yang bisa saya persembahkan pada kesempatan kali ini, semoga bisa bermanfaat.
Terima kasih atas kunjungannya dan sampai jumpa pada tips-tips berikutnya.
Share this article :

+ comments + 8 comments

March 4, 2015 at 4:33 PM

Setiap orang tua ingin anaknya menjadi penurut, Jika orang tua niat memberikan nasehat positif dan menjadikan diri nya sebagai motivator untuk anaknya... Berarti orang tua juga harus mampu mengerti dan mengenali perasaan emosi seorang anak...

March 5, 2015 at 8:20 AM

bermanfaat banget nih ulasannya mbak.
kebetullan anakku masih kecil jadi bisa buat jaga2 agar anak tidak sampai terluka hatinya

March 5, 2015 at 6:10 PM

@Achmad Fazrisuper sekali mas...
Yang penting selain bertindak sebagai motivator, orang tua itu harus bisa jadi contoh buat anak-anaknya

March 5, 2015 at 6:12 PM

@yanto cungkupmakasih mas...
sebenernya saya grogi kalau kedatangan para master seperti anda... :D

March 5, 2015 at 7:40 PM

orang tua harus bisa mendidik anak dengan baik

March 5, 2015 at 7:42 PM

anak adalah emas keluarga

March 5, 2015 at 10:27 PM

@Rolly Teknoiya bener mas
harus itu

March 5, 2015 at 10:27 PM

@Roli Supiawanya merupakan harta yang tidak ternilai harganya

Post a Comment

Komentar anda adalah motifasi saya
Mohon kerja samanya untuk tidak pasang link aktif pada komentar

 
Copyright © 2014. SEKILAS INFO - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Proudly powered by Blogger